Bicaranews.online – Panggung meriah bertajuk Semarak Sulteng Nambaso dalam acara puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) ke 61 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Sulteng selama sebulan ditengah aturan Efisiensi anggaran yang diberlakukan atas Intruksi Presiden terkait Efisiensi Belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD tahun anggaran 2025.
Diketahui Presiden Prabowo Subianto telah mengeluarkan Inpres (Intruksi Presiden) Nomor 1 tahun 2025 yang ditetapkan pada 22 Januari 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2025.
Dikutip dari laman resmi djpb.kemenkeu.go.id Efisiensi anggaran yang diatur dalam Inpres Nomor 1 tahun 2025 ditujukan untuk menjalankan Program Asta Cita Presiden Indonesia Prabowo Subianto salah satunya Program Makan BergIzi Gratis bagi pelajar yang mulai direalisasikan pada awal tahun 2025.
Pemerintah dalam hal ini Presiden RI mengambil langkah kebijakan tersebut sebagai instrumen fiskal yang diberlakukan secara menyeluruh dan ditujukan pada Kementrian/Lembaga, Gubernur hingga Walikota/ Bupati serta menginstruksikan melaksanakan efisiensi tingkatan Anggaran APBN, APBD Provinsi, maupun anggaran APBD Kabupaten/Kota.
Akibatnya tidak hanya pada pelaksanaan program pada Pemerintahan yang berdampak akibat Efisiensi anggaran tersebut, akan tetapi turut dirasakan oleh masyarakat yang ramai diinformasikan dalam pemberitaan kehilangan pekerjaannya akibat terancam PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) di beberapa Perusahaan milik Pemerintah maupun Swasta.
Alih-alih memaksimalkan anggaran pasca Efisiensi, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah pun menggelar acara perayaan Hari Ulang Tahun yang dilaksanakan dengan pelbagai acara seremonial, hiburan hingga panggung konser yang tidak dapat dikategorikan sederhana.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid memiliki alasan tersendiri menyelenggarakan acara tersebut yang diutarakan dalam kesempatan berdialog bersama organisasi pers, pimpinan redaksi, hingga sejumlah wartawan disalah satu cafe di Kota Palu, Sabtu (10/05/25).
“Membangkitkan rasa kedaerahan itu sangat penting, maka kita buatkan ulang tahun walaupun sebenarnya ulang tahun di saat efisiensi makanya ulang tahun ini kita buat sedemikian rupa sehingga tidak terlalu membebani APBD,” ujar Gubernur Sulteng dihadapan puluhan wartawan di Kota Palu, Sabtu. (10/05/25) pagi.
Gubernur Anwar Hafid menyebutkan dahulu Pemerintah Provinsi menggelar acara perayaan HUT Sulteng dengan Event Expo selama empat hari dengan biaya cukup besar akan tetapi kini Pemprov Sulteng mengemas kembali perayaan itu selama satu bulan dengan penggunaan anggaran yang sama seperti pelaksana empat hari.
“Kalau dulu kita bikin Expo dan sebagainya cuman empat hari misalnya biayanya besar, ini satu bulan tapi hampir sama dengan biaya yang cuma empat hari,” tutur Gubernur Sulteng.
Perayaan selama satu bulan itupun tuturnya sangat berdampak pada pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang terlibat selama pelaksanan HUT tersebut.
“Itu saya lagi suruh wawancara nanti ketua panitia yang jual jual disana selama ini itu sudah berapa omsetnya, karena di pengalaman saya di (Kabupaten) Morowali dulu kalau ulang tahun satu bulan selama 10 tahun saya jadi bupati apa yang terjadi, penjual pisang goreng saja itu bisa sampai 7 juta omsetnya itu harapan saya,” terangnya
Dengan memerintahkan Kepala Dinas untuk menampilkan beragam pertujukkan agar tetap meramaikan panggung Semarak Sulteng Nambaso tanpa menggunakan APBD menjadi alasan Anwar Hafid Gubernur Sulawesi Tengah agar masyarakat ramai berdatangan untuk berbelanja di lokasi acara.
“Makanya saya suruh Kepala Dinas ini tanpa pakai APBD tampil terus tiap malam supaya rame-rame disitu, dan ada yang datang mengunjungi UMKM tujuan sebenarnya kurang lebih seperti itu tapi ini setiap malam minggu kita patung-patungan lagi undang artis biar masyarakat juga senang-senang lagi ada rasa kebanggaannya dan juga mereka bisa belanja disitu.” Pungkas Anwar Hafid.